Merokok adalah kebiasaan yang kurang baik. Merokok dapat merusak dan memperburuk kondisi kesehatan, baik perokok maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Meski begitu, banyak yang masih melakukannya dikarenakan sudah kecanduan sehingga sulit dihentikan. Dalam lingkup keluarga, perokok sebagian besar adalah ayah. Seharusnya si ayah menghentikan kebiasan merokok demi menjaga keamanan dan kesehatan buah hatinya.
Menghentikan kebiasan merokok ini tak hanya dilakukan dalam rumah saja, melainkan setiap saat, kapanpun dan dimanapun. Hal ini dikarenakan zat-zat berbahaya pada rokok tetap tertempel di pakaian, mulut, dan permukaan kulit si ayah. Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan supaya si ayah menghentikan kebiasaan merokoknya, salah satunya ialah memberinya surat. Untuk anda yang ayahnya juga perokok, ada baiknya anda lihat contoh surat untuk ayah agar berhenti merokok berikut ini.
Contoh Surat Untuk Ayah Agar Berhenti Merokok
Aku tidak suka melihat Ayah merokok. Tidak, aku sebenarnya hanya sayang Ayah. Aku tidak ingin rokok-rokok itu menyakiti Ayah. Aku tidak ingin rokok-rokok itu menjauhkan Ayah dariku. Meski aku hanyalah seorang anak perempuan yang masih kecil, tapi aku sangat menyayangi Ayah. Aku peduli denganmu Ayah. Tapi, aku tak berani berbicara langsung pada Ayah. Bahkan jika aku berani, apa Ayah akan mendengarkanku? Kurasa tidak. Aku tahu Ayah dengan baik, Ayah bahkan tidak pernah mendengarkan ibu ketika menegur. Ayah kapan kau akan berhenti dengan rokok-rokok itu? Aku tak mau melihat Ayah merokok lagi.
Ayah, aku sangat menyayangimu. Aku tahu berhenti merokok akan membuatmu tidak nyaman, tapi rokok itu tidak baik untukmu Ayah. Tak baik juga untuk aku, ibu, dan adik. Ayah, apa kau tahu, sebatang rokok akan membuatmu selangkah menjauh dari kami. Bukankah Ayah juga tahu bahwa pada bungkus rokok itu sendiri sudah ada peringatan kalau merokok membunuhmu. Lalu mengapa, Ayah merokok? Ayah, barangkali sudah saatnya dirimu beristirahat menghisap rokok-rokok yang membunuhmu secara perlahan itu.
Ayah, inti dari surat yang aku tulis ini adalah aku memohon agar Ayah berhenti merokok. Sadarkah Ayah bahwa tidak ada satu hal pun yang menjadi dampak positif dari kebiasaan merokok yang sudah Ayah lakukan selama ini. Aku sudah membaca banyak buku dan sumber data lainnya tentang kanker, Ayah. Seseorang bisa terkena penyakit kanker karena 5% faktor genetik dan selebihnya adalah karena lingkungan, makanan, minuman, dan pola hidup. Sejak kecil, aku dan adik selalu hidup di rumah dan lingkungan yang bersih. Makanan dan minuman kami termasuk jajan di sekolah dulu selalu diperhatikan oleh Ayah dan Ibu. Kami juga terbiasa dengan pola hidup yang sehat dan teratur karena sifat Ayah yang disiplin dan keras serta Ibu yang suka dengan keteraturan.
Aku sekarang lagi nangis, Ayah. Ayah harus selalu ingat bahwa aku menulis surat ini dengan air mata dan juga dengan rasa sayang serta harapan yang sangat besar agar Ayah berhenti merokok. Aku yakin Ayah bisa berhenti merokok dengan mulai mengurangi batang demi batang rokok yang Ayah isap secara perlahan-lahan. Aku yakin jika Ayah mulai berhenti merokok, Ayah akan merasa jauh lebih sehat. Ayah, segeralah memulainya sebelum terlambat. Sebelum semuanya menjadi lebih buruk, sebelum Ayah menjadi semakin tua dan tubuh Ayah semakin lemah. Tentunya sebelum Ayah sakit karena Ayah sendiri tidak berhenti merokok.